Situs Goa Parat

Goa Keramat yang di sebut Goa Parat (Cave Parat) terdapat di Kawasan Hutan Lindung (Cagar Alam) Pangandaran. Dari pintu masuk Cagar Alam Pananjung, keberadaan Goa Parat berada di arah kiri. Goa Parat sendiri memiliki panjang sekitar 300 meter ke arah dalam. Tak jauh dari Goa Parat, terdapat Goa Panggung yang berjarak sekitar 100 meter.

Berjarak 50 meter dari mulut Goa Parat terdapat dua buah makam yang diduga menyebarkan agama Islam di kawasan Pangandaran. Nama penyebar agama Islam tersebut yaitu Kyai Ahmad dan Muhammad. Menurut penuturan sumber lokal, pada jaman dulu saat awalnya peradaban islam masuk ke Pangandaran pada khususnya, ada 2 orang Ksatria. Goa Parat atau Goa Keramat ini merupakan tempat bersemedi keluarga pangeran dari Mesir, bernama Pangeran Maja Agung, Pangeran Sumenda, Pangeran Kasepuhan (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad).

Pangeran Maja Agung adalah ayah dari Syech Ahmad dan Syech Muhammad dari istrinya yang berdarah China, sedangkan Pangeran Sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pangeran Kasepuhan dan Pangeran Kanoman tersebut oleh ayahnya, ditugaskan untuk menyebarkan agama islam dan Pangeran Maja Agung percaya kapada kedua anaknya tersebut karena mereka mempunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut “Konca Kaliman”.

Dalam perjalannya Pangeran Kasepuhan (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad) mengikuti arah angin, akhirnya sampailah di tanah Jawa yaitu Pangandaran. Setelah kedua anaknya pergi, Syech Maja Agung merasakan rindu serta yang kemudian meminta bantuan Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya. Atas petunjuk yang Maha Kuasa, akhirnya Pangeran Kasepuhan dan Pangeran Kanoman dapat ditemukan oleh pamannya itu (Pangeran Raja Sumenda) lalu memberitahukannya kepada adiknya, Syech Maja Agung pun segera menyusulnya, dan kedua pangeran (anaknya) tersebut berada di dalam Goa Parat.

Tidak dikisahkan kemana selanjutnya para pangeran menyebarkan agama islam itu, Namun di mulut Goa Parat dapat ditemui 2 buah maqom Pangeran Kasepuahn (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad) yang sengaja di buat penduduk Pangandaran saat itu, yang pernah menerima ajarannya dengan tujuan untuk mengenang kedua panutannya yang kepergiannya tidak mereka ketahui.



Kami Siap Membantu WISATAWAN

Apabila ada kesulitan segera hubungi kami,
Siap melayani dengan sepenuh hati.